kerajaan Mataram islam
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam kerajaan Mataram ini berperan penting dalam perjalanan kerajaan-kerajaan Islam nusantara. Hal ini ditunjukkan dengan semangat raja-raja Mataram untuk memperluas daerah kekuasaan dan mengislamkan para penduduk daerah kekuasaannya dengan keterlibatan para pemuka agama, hingga pengembangan kebudayaan yang bercorak Islam di Jawa.
Mataram Islam ini memberlakukan politik ekspansi ketika masa kejayaannya di bawah ke pemerintahan Sultan agung. Dalam pemerintahan Sultan agung hampir seluruh wilayah Jawa dapat dikuasai oleh Mataram terkecuali wilayah Batavia dan Blambangan. Penyerangan Mataram terhadap Batavia dilakukan dengan dua kali, namun kedua penyerangan tersebut gagal dilakukan.
Setelah Mataram melakukan penyerangan ke wilayah Batavia, ambisi Mataram lainnya yaitu untuk menguasai wilayah Blambangan. Dalam upaya perluasan wilayah Mataram ke wilayah kerajaan Blambangan ini cukup susah bagi Mataram, maka dari itu dalam makalah ini dibahas dua periode, pertama pada masa kepemimpinan Sultan agung dan yang kedua pada masa kepemimpinan Amangkurat 1, menurut beberapa literatur memang kerajaan Blambangan ini sempat ditaklukan oleh Sultan agung akan tetapi kerajaan tersebut mampu untuk bangkit kembali dari kekuasaan kerajaan Mataram.
Kerajaan Blambangan terletak di timur kota Banyuwangi Jawa timur. Letak kerajaan ini berbatasan langsung dengan selat Bali. Kerajaan Blambangan ini berpusat di ujung paling timur pulau Jawa dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir di pulau Jawa. Keberadaan kerajaan Blambangan yang diperebutkan oleh Mataram di sini keberadaannya seringkali disebutkan dalam roman, tradisi oral dan tulisan lokal (babad). Blambangan ini diperebutkan oleh Mataram Islam dan kerajaan Hindu ( gegel, Mengwi, Buleleng).
Ketika Sultan agung wafat, dia sebelum bisa menuntaskan secara sempurna dilakukan atas Blambangan. Kemudian setelah wafatnya Sultan agung pada tahun 1645 kemudian tahta kerajaan digantikan oleh susuhunan Amangkurat 1 atau yang dikenal dengan ambangkurat Tegal wangi (Tegal Arum) yang merupakan putranya. Dalam pemerintahannya Amangkurat 1 ini melakukan beberapa program pokok diantaranya yaitu desentralisasikan administrasi dan keuangan, serta menumpas semua perlawanan.
Di masa pemerintahan Amangkurat 1 ini banyak terjadi pemberontakan selama masa pemerintahannya. Pada awal-awal pemerintahan Tegal wangi ini terlihat memiliki rasa benci terhadap tumenggung Wiraguna serta menggantikan abdi abdinya yang lebih tua dengan yang lebih muda. Temanggung sendiri menganggap tindakan ini sebagai suatu anugerah dari raja, akan tetapi pada kenyataannya raja menggerogoti kekuasaan tumenggung dengan melemparkan keluar pada saat penasehatnya yang terbaik. Pada tahun 1647 raja memperoleh sebuah kecepatan untuk melaksanakan rencananya yang sudah lama terbenam dalam dirinya.
Ketika Blambangan diserbu oleh orang-orang baris jumlah orang Jawa terbunuh. Sunan yang berpura-pura marah besar memutuskan untuk pergi sendiri ke sana, tetapi abdi abdinya yang terdekat yang tahu tentang rencananya itu. Mencegah dan mengusulkan supaya mengirimkan tumenggung Wiraguna saja. Uraian pendek mengenai ekspedisi ke bagian timur Jawa dan meninggalnya tumenggung Wiraguna itu disusul oleh berita yang dilakukannya adalah tindakan balas dendam terhadap tumenggung.
1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Latar belakang berdirinya kerajaan Mataram Islam.
1.2.2 Bagaimana gambaran kepemerintahan Amangkurat 1?
1.2.3 Aspek politik , ekonomi dan sosial budaya kerajaan Mataram Islam.
1.2.4 Raja- Raja kerajaan di Mataram Islam?
1.3Tujuan
1.3.1 untuk mengkaji dan menggali tentang sejarah kerajaan Islam.
1.3.2 Untuk mengetahui raja raja yang ada di Mataram Islam.
1.3.3 untuk mengetahui bagaimana dampak dari penyerangan Mataram ke wilayah Blambangan bagi kerajaan Mataram maupun wilayah Blambangan itu sendiri.
1.3.4 untuk mengetahui letak kerajaan Mataram Islam.
BAB 2
ISI
1.2.1 latar belakang berdirinya Mataram Islam.
Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di
sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam
kerajaan Mataram ini berperan penting dalam perjalanan kerajaan-kerajaan Islam
Nusantara. Hal ini ditunjukkan dengan semangat raja-raja Mataram untuk
memperluas daerah kekuasaan dan mengislamkan para penduduk daerah
kekuasaannya dengan keterlibatan para pemuka agama, hingga pengembangan
kebudayaan yang bercorak Islam di Jawa.
Mataram Islam ini memberlakukan politik ekspansi ketika masa
kejayaannya di bawah kepemerintahan Sultan Agung. Dalam pemerintahan
Sultan Agung hampir seluruh wilayah Jawa dapat dikuasai oleh Mataram
tekecuali wilayah Batavia dan Blambangan. Penyerangan Mataram terhadap
Batavia dilakukan dengan dua kali, namun kedua penyerangan tersebut gagal
dilakukan.
Kerajaan Mataram islam (kesultanan Mataram) merupakan sebuah negara berbasis Islam yang pernah berdiri di Jawa pada abad ke-17. Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam terbesar yang pernah dikuasai Jawa. Kekuasaannya yang besar dibuktikan dengan kekuatan militer dan politik dalam menggempur VOC di Batavia serta menolak semua pengaruh ekonomi dan politik dalam kerajaan. Ironisnya kesultanan Mataram kemudian jatuh ke dalam pengaruh politik VOC dan terbelah dalam perjanjian Giyanti tahun 1755 yang membagi menjadi kasunanan Surakarta dan kesultanan Yogyakarta.
Letak dan pendiri kerajaan Mataram Islam, kesultanan Mataram pada awal berdirinya terletak di alas mentaok, sebidang tanah di antara kali opak dan kali Progo.
1.2.2 Bagaimana gambaran kepemerintahan Amangkurat 1?
Di masa pemerintahan Amangkurat 1 ini banyak terjadi pemberontakan selama masa pemerintahannya. Pada awal-awal pemerintahan Tegal wangi ini terlihat memiliki rasa benci terhadap tumenggung Wiraguna serta menggantikan abdi abdinya yang lebih tua dengan yang lebih muda. Temanggung sendiri menganggap tindakan ini sebagai suatu anugerah dari raja, akan tetapi pada kenyataannya raja menggerogoti kekuasaan tumenggung dengan melemparkan keluar pada saat penasehatnya yang terbaik. Pada tahun 1647 raja memperoleh sebuah kecepatan untuk melaksanakan rencananya yang sudah lama terbenam dalam dirinya.
Ketika Blambangan diserbu oleh orang-orang baris jumlah orang Jawa terbunuh. Sunan yang berpura-pura marah besar memutuskan untuk pergi sendiri ke sana, tetapi abdi abdinya yang terdekat yang tahu tentang rencananya itu. Mencegah dan mengusulkan supaya mengirimkan tumenggung Wiraguna saja. Uraian pendek mengenai ekspedisi ke bagian timur Jawa dan meninggalnya tumenggung Wiraguna itu disusul oleh berita yang dilakukannya adalah tindakan balas dendam terhadap tumenggung.
1.2.3 Aspek politik kerajaan Mataram Islam.
Kesultanan Mataram terletak di Kotagede Yogyakarta didirikan oleh Sutawijaya. Raja-raja yang terkenal adalah Sutawijaya Mas jolang Mas rangsang. Di tangan Sultan agung kekuasaan diperluas hingga Jawa kecuali Batavia dan Banten. Karena di kota ini Belanda memiliki kedudukan yang kuat.Tindakan tindakan yang dilakukan Sutawijaya sebagai berikut.
1. Meletakkan dasar-dasar kerajaan Mataram.
2. Memperluas wilayah kekuasaan dengan mendudukkan Surabaya, Madiun dan Ponorogo ke timur dan ke barat berhasil menundukkan Cirebon dan Galuh.
Pengganti panembahan Senopati adalah mas jolang gugur di daerah Krapyak sehingga disebut panembahan seda Krapyak.
1.2.3 Aspek ekonomi kerajaan Mataram Islam.
Sebagai kesultanan agraris, Mataram bertumpu pada sektor pertanian. Pada abad X VII, Mataram menguasai bidang perdagangan yaitu beras dan palawija sebagai komoditas utamanya.Dengan mengandalkan pertanian, Mataram melakukan penaklukan ke beberapa kerajaan di Jawa timur dan Jawa barat. Penarikan upeti dari wilayah-wilayah kekuasaan penghasil beras membuat perekonomiannya berkembang dengan cepat.
Mataram juga mengadakan pemindahan penduduk (transmigrasi) dari daerah yang kering ke daerah yang subur dengan irigasi yang baik. Dan usaha tersebut, Mataram banyak mengekspor beras ke Malaka. Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir Jawa tidak hanya menambah kekuasaan politik tetapi juga kekuatan ekonomi. Dengan demikian ekonomi Mataram tidak semata-mata tergantung ekonomi agraris, tetapi juga karena pelayaran dan perdagangan.
1.2.4 Aspek sosial budaya kerajaan Mataram Islam.
Mataram lebih menonjol sebagai kerajaan agraris dengan ciri feodalisme. Kehidupan sosial budaya berkembang pesat dalam bidang seni sastra, bangunan, lukis,dan ukir. Di samping itu juga muncul kebudayaan kewajen yang merupakan akulturasi antara kebudayaan Jawa,Hindu,Budha dengan Islam. Banyak pengaruh Hindu yang masuk ke dalam kebudayaan Islam pada masa ini. Misalnya gapura candi bentar dimakam Bayat dan perayaan garabet.
-Peninggalan kerajaan Mataram Islam.
1. Masjid pathok negara sultoni Plosokuning
2. Keraton kesultanan Yogyakarta
3. Kompleks makam kerajaan Imogiri
4. Masjid Al Fatih Kepatihan
5. Masjid agung gedhe Kauman
6. Masjid Kotagede
7. Keraton kasunanan Surakarta
8. Taman Sari
1.2.4Raja - raja kerajaan Mataram Islam?
-Sutawijaya atau panembahan Senopati (1584-1601)
Panembahan Senopati selaku sultan pertama berkuasa selama 17 tahun. Ia menggantikan ayahnya yang wafat pada tahun 1584. Mataram baru menjadi sebuah negara ketika penambahan Senopati kuasa dari pajang setelah hadiwijaya wafat sehingga beberapa literatur menempatkannya sebagai sultan pertama.
-Raden Mas Jolang / Panembahan seda ing Krapyak (1601-1613)
Raden mas jolang adalah putra panembahan Senopati dari selir. Iya menyempurnakan pembangunan kompleks Kotagede meliputi taman danalaya, segeran, dan kompleks pemakaman, Raden mas jolang secara mengejutkan wafat di tempat pemburuan (Krapyak) sehingga dikenal dengan panembahan seda ing Krapyak.
-Raden mas rangsang atau Sultan agung hanyakrakusuma (1613-1645)
Sultan agung dikenal sebagai raja terbesar Mataram, sekaligus raja terakhir yang menyaksikan kejayaannya. Iya bertahta menggantikan Raden mas jolang yang wafat mendadak. Sultan agung berkeinginan untuk menyatukan kembali wilayah yang mulai melepaskan diri. Pada tahun 1625, Sultan agung mulai menaklukan Surabaya, menyusul Pati, ciri dan Blambangan.
-Amangkurat 1(1645-1677)
Nama aslinya adalah Raden Mas Sidin putra Sultan agung. Ketika menjabat Adipati Anom ia bergelar pangeran Arya prabu Adi Mataram. Amangkurat 1 menjalin hubungan dengan VOC yang pernah diperangi ayahnya. Pada tahun 1646 ia mengadakan perjanjian antara lain pihak VOC diizinkan membuka pos-pos dagang di wilayah Mataram, sedangkan pihak Mataram diizinkan berdagang ke pulau-pulau lain yang dikuasai VOC. Perjanjian tersebut oleh Amangkurat 1 dianggap sebagai bukti takluk VOC terhadap kekuasaan Mataram.
BAB 3
Penutup
3.1Simpulan.
Kerajaan Mataram Islam (kesultanan Mataram) merupakan sebuah negara berbasis Islam yang pernah berdiri di Jawa pada abad ke-17. Sultan pajang, hadiwijaya kepada Ki Ageng pemanahan. Tanah itu diberikan atas hadiah terbunuhnya Arya Penangsang. Pengembangan wilayah Mataram dimulai oleh Ki Ageng pemanahan. Sutawijaya menggantikannya sebagai pemimpin Mataram. Ia bergelar "panembahan Senopati ing alaga".
Pemerintahan Sutawijaya Mataram baru menjadi sebuah negara ketika panembahan Senopati merebut kuasa dari pajang setelah hadiwijaya wafat sehingga beberapa literatur menempatkannya sebagai sultan pertama.
Di masa pemerintahan Amangkurat 1 ini banyak terjadi pemberontakan selama masa pemerintahannya. Pada awal-awal pemerintahan Tegal wangi ini terlihat memiliki rasa benci terhadap tumenggung Wiraguna serta menggantikan abdi abdinya yang lebih tua dengan yang lebih muda. Temanggung sendiri menganggap tindakan ini sebagai suatu anugerah dari raja, akan tetapi pada kenyataannya raja menggerogoti kekuasaan tumenggung dengan melemparkan keluar pada saat penasehatnya yang terbaik. Pada tahun 1647 raja memperoleh sebuah kecepatan untuk melaksanakan rencananya yang sudah lama terbenam dalam dirinya.
Kelompok Sutawijaya
-Diyan Nur Hidayah(10)
-Irfa Cindy Aulia(14)
-Melinda putri Nur R.(18)
-Riyadi Swito (25)
-Seplinda Rahma(29)